nav#menunav { border-bottom: 1px solid #e8e8e8; }

Takdir Terbaik Menjadi Seorang Guru

Sekolah merupakan tempat favoritku dari sejak kecil, entah dulu karena suka main atau suka jajan, tapi sampai sekarang Ketika mengunjungi sebuah sekolah, ada perasaan senang yang menghampiri jiwaku.

Berangkat pagi-pagi buta, dengan panik mempersiapkan segala perlengkapan, berpapasan dengan anak-anak sekolah di jalanan yang ramai, wah itu bisa buat aku senyum-senyum sendiri. Vibes sekolah itu sangat menyenangkan bagiku.

Bahkan Ketika sudah masuk dunia kerja, dengan izin Allah, aku tidak butuh waktu lama untuk diterima bekerja di sekolah, padahal cita-citaku bukan guru.

Setelah menikah, aku nggak ingin kerja lagi, ingin fokus jadi istri Soleha (katanya). Nyatanya aku menikmati malas-malasan di rumah, bangun siang, dan nggak takut lagi ketemu hari senin. Gajian tetap jalan tiap bulan, Alhamdulillaah. Hahaha.

Tapi kadang-kadang aku juga risau dan gelisah sendiri, Allah sudah berikan aku ilmu, badan yang masih sehat dan kuat, masak cuma buat malas-malasan doang. Ku coba lagi menyebar lamaran ke berbagai instansi termasuk sekolah.

Tapi aku lebih banyak mengirim ke Perusahaan-perusaan besar di tempatku tinggal sekarang, karena dari dulu aku ingin sekali kerja di kantor sebagai seorang IT sesuai jurusanku.

Alhamdulillah, seperti biasa yang memanggilku untuk interview ya sekolah. Awalnya kepseknya meragukan statusku sebagai pengantin yang masih baru. Takut kalau aku tiba-tiba owek-owek di sekolah, pasti banyak libur dan kemudian berhenti ketika melahirkan. 

Aku tidak ragu untuk mengatakan kalau aku akan berhenti kerja jika Allah kasih rejeki demikian. mau diterima atau nggak aku nggak begitu khawatir. Toh aku sebenarnya malas kerja lagi. Hihi. Lama tidak ada kabar, kupikir sudah tidak diterima. Aku juga tidak masalah.

Kutunggu balasan WA-nya berhari-hari, sampai beberpa minggu, tidak ada juga. Yes! Alhamdulillah berarti aku nggak jadi kerja. Aku sudah berusaha, kalau nggk diterima kerja, berarti mungkin menurut Allah yang terbaik untukku sekarang memang kerja di rumah (pikirku).

Tapi, tidak lama setelah itu ada chat masuk dari sekolah tersebut, dan menerimaku mengajar disana, dan bertanya apakah aku masih minat.  Padahal sudah happy nggak kerja, nggak mikirin hari senin. hihihi.

Jika ini takdir terbaikku, semoga saja aku bisa menjadi pendidik yang Amanah, dan bisa berkontribusi untuk anak-anak bangsa, bukan hanya menjadikan anak-anak yang cerdas, tapi anak yang soleh-solehah, sukses dunia dan akhirat.aamiin.


Related Posts

0 Post a Comment